Kalau mau nonton film, pasti yang dilihat pertama, posternya. Kalau aku menilai, poster ini cukup menarik. Dengan Chicco Jerikho sebagai tokoh utama sekaligus point of view dalam poster ini. Walaupun dibalik peran Chicco disini, masih ada satu tim sepak bola yang menduduki peran penting disini, namun tak dihadirkan. Sayang sebenarnya.
Inti masalah dalam film ini ada 2. Konflik daerah dan juga kompetisi sepak bola. Aku menilai, kedua masalah ini, ingin dihadirkan secara maksimal. Sehingga efeknya, film ini berdurasi sangat panjang, sekitar 2,5 jam. Kalau saja dia akan fokus ke masalah pertandingan sepak bola saja, mungkin akan sangat biasa. Nanti alurnya akan seperti Film 12 Menit, yang menceritakan perjuangan tim Marching Band dari Bontang. Namun hasilnya akan jauh lebih maksimal, menurut pendapatku sih.
Konflik daerah yang mungkin, sekiranya sebagai pengantar, namun terlalu panjang durasinya. Aku pikir bisa lebih dipersingkat lagi. Walaupun memang, bagi sebagian orang yang pernah mengalami konflik daerah semacam ini, akan merasa sangat tersentuh. Karena waktu nonton, ada teman saya dari Ambon, juga banjir air mata nonton film ini. Karena jika durasi terlalu panjang, bisa menimbulkan titik kejenuhan penonton juga.
Alur yang cukup lambat, film ini membangun suasana yang perlahan pula, agar penonton dapat menikmati detail dari permasahalan yang dihadirkan. Memiliki grafik yang cukup baik. Bisa mengoyakkan hati penonton, terutama saat detik-detik menegangkan diakhir film.
Secara pemain, semuanya menjalankan aktingnya dengan sangat baik. Aku mengapresiasi Chicco Jerikho yang bisa berperan dengan sangat natural dan total di film ini. Salut!
Film ini bagus banget untuk motivasi, terutama bagi anak-anak yang sedang berusaha untuk meraih cita-cita, utamanya di bidang sepak bola.
Terima kasih.
Rating : 3.5/5


0 komentar:
Post a Comment